Politeknik Caltex Riau : Dalam Membangun Budaya dan Karakter

Disadari atau tidak, setiap organisasi memiliki values yang berbeda-beda. Bahkan perusahaan yang sama di lokasi yang berbeda akan memiliki

 

values yang sedikit berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya nilai-nilai dan budaya kerja suatu organisasi. Untuk organisasi yang menyadari pentingnya corporate values maka akan membentuk budaya organisasi sejak awal organisasi tersebut dibangun.

Banyak yang tidak menyadari bahwa konstruksi organisasi yang kokoh ditopang karena budaya kerjanya, bukan bangunannya. Membangun gedung adalah bagian termudah dari membangun sebuah institusi jika dana yang akan digunakan tersedia. Bab tersulitnya adalah bagaimana membangun budaya institusi yang efektif sehingga roda organisasi bisa berjalan dengan baik.

Para pendiri Politeknik Caltex Riau sedari awal memang sudah mencanangkan bahwa Politeknik Caltex Riau tidaklah berorientasi untuk menjadi ITB kedua atau ITS kedua, maupun Politeknik terkenal lainnya di Indonesia. Kampus ini dibangun untuk menjadi Politeknik Caltex Riau dengan corak dan warna sendiri yang berbeda dengan kampus manapun yang ada. Untuk menghasilkan corak yang berbeda, Dosen yang direkrut juga berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, tidak didominasi hanya dari satu Perguruan Tinggi. Itu juga sebabnya PT Caltex Pacific Indonesia tidak menyerahkan proses pembangunan Politeknik Caltex Riau kepada Perguruan Tinggi manapun. Para pendiri PCR ingin agar corporate values yang ada di PT CPI bisa diimplementasikan di Politeknik Caltex Riau. Oleh karena itu tim pengembangan PCR hanya diisi oleh para profesional yang juga pegawai PT CPI.

Budaya dan nilai-nilai yang dibangun Politeknik Caltex Riau sangat unik dan berbeda dari yang kebanyakan berlaku di berbagai kampus di Indonesia. Salah satu contohnya adalah sejak awal Politeknik Caltex Riau menetapkan waktu kerja full-time untuk seluruh pegawai termasuk Dosen. Dosen wajib berada di Kampus minimal 40 jam/minggu, baik mengajar maupun tidak mengajar. Dengan demikian maka di luar waktu mengajar dosen bisa mengembangkan diri, mengembangkan materia pengajaran, membantu mengembangkan institusi, atau membimbing mahasiswa.

Seiring waktu setelah proses akademik berjalan dengan baik, perlahan-lahan aturan-aturan terkait kepegawaian disusun dan disahkan. Sebenarnya aturan yang disusun tersebut sebagian besar sudah diimplementasikan hanya saja belum didokumentasikan. Peraturan dan budaya kerja yang disusun merupakan kombinasi dari corporate values PT CPI yang disesuaikan dengan pola kerja dan aturan yang berlaku di dunia akademik. Hal ini yang menyebabkan Politeknik Caltex Riau menjadi unik.

Salah satu budaya akademik yang terbentuk dari proses yang memang telah dirancang adalah kedisiplinan. Saat ini masyarakat melihat Politeknik Caltex Riau identik dengan kampus “disiplin”, tidak hanya mahasiswanya namun juga dosennya. Mahasiswa, Dosen dan Pegawai lainnya harus masuk jam 07 tepat, tidak boleh telat. Disiplin diterapkan tidak hanya dalam hal kehadiran, namun juga dalam hal penampilan. Mahasiswa, Dosen dan Pegawai lainnya harus berpenampilan rapi dan sopan.

Selain disiplin, value lain yang sangat dibanggakan adalah integrity yang meliputi keterbukaan dan kejujuran. Tidak ada pungutan liar di Kampus. Banyak mahasiswa PCR yang menerima beasiswa dari berbagai instansi dan tidak ada potongan apapun yang dikenakan kepada mahasiswa. PCR tidak akan mengajarkan proses-proses yang bersifat koruptif kepada mahasiswanya. Seluruh proses administrasi dan keuangan dilakukan secara terbuka dan transparan. Bahkan laporan keuangan Yayasan Politeknik Chevron Riau setiap tahun di audit oleh Kantor Akuntan Publik dan hasilnya dipublikasikan di berbagai media.

Satu lagi value yang dibangun di Politeknik Caltex Riau adalah dignity atau boleh disebut juga kehormatan dan kebanggaan terhadap institusi. Kebanggaan bisa muncul dihati seseorang karena memang ada hal yang bisa dibanggakan. Jika tidak, maka yang muncul hanya fanatisme bukan dignity. Oleh karena itu Politeknik Caltex Riau berusaha untuk terus menciptakan kebanggaan di hati seluruh masyarakat kampus. Kebanggaan dimunculkan dengan cara memperindah kampus, menjaga standar proses akademik yang tinggi, dan tentunya dengan berbagai prestasi yang diraih. Tentu saja kebanggaan yang dibangun harus terjaga agar tidak berubah menjadi kesombongan dan keangkuhan.

Mahasiswa, dosen, staf dan seluruh komponen sivitas akademika Politeknik Caltex Riau berasal dari berbagai daerah dan suku yang tentunya memiliki pola pikir dan budaya yang berbeda-beda. Meski demikian, semua orang yang berasal dari berbagai suku dan daerah tersebut harus ikut dan mematuhi budaya yang ada di Politeknik Caltex Riau manakala berada di dalam lingkungan kampus. Membangun budaya bukanlah perkara mudah. Diperlukan komitmen, konsistensi dan ketegasan. Larangan merokok di lingkungan kampus sudah diterapkan sejak awal PCR beroperasi sehingga lebih mudah membentuknya. Mengubah kebiasaan itu memang tidak mudah. Hal yang sama pernah dilakukan PCR saat menetapkan PCR sebagai kampus tertib lalu lintas. Untuk menegakan aturan tersebut tidak cukup hanya diserahkan kepada pelaksana dilapangan. Pimpinan harus muncul di depan untuk menunjukan keseriusan dan ketegasan akan aturan tersebut. Oleh karena pada saat awal aturan ditetapkan tahun 2008, Direktur dan Pembantu Direktur secara rutin hadir dilapangan untuk memberi dukungan bagi para satpam dalam menegakan aturan. Walaupun awalnya mendapat tantangan, namun Alhamdulilah aturan tersebut akhirnya dapat ditegakkan dan menjadi budaya baru di lingkungan kampus.

Begitulah sekelumit cerita bagaimana Politeknik Caltex Riau membentuk nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di lingkungan kampus. Semua yang direncanakan bisa berjalan baik karena adanya komitmen dan konsistensi dari para Pimpinan serta kesadaran yang kuat untuk selalu lebih baik yang ditunjukan para dosen, mahasiswa dan seluruh komponen sivitas akademika. Karakter sebuah organisasi bukan hanya dibentuk oleh kualitas gedungnya, namun lebih karena budaya kerjanya. Begitu juga dengan mahasiswa, karakter mahasiswa tidak hanya dibentuk oleh ilmu dan keterampilannya, namun juga dari sikap dan mental yang kuat.

Selamat Menyambut Ulang Tahun yang Ke-15 buat Politeknik Caltex Riau. Banyak sekali nikmat Allah S.W.T yang sudah kita peroleh selama ini, dan tidak sedikit cobaan yang sudah kita lalui. Semoga usia 15 tahun ini membuat kita semakin kuat untuk terus maju. Aamin.

 

Direktur Politeknik Caltex Riau

Dr. Hendriko, S.T.,M.Eng

  • Berita
Bagikan ke teman