PCR Kukuhkan 391 wisudawan generasi PASTI, 10% diantaranya Telah Diterima Bekerja

Pekanbaru (19/10) – Politeknik Caltex Riau kukuhkan sebanyak 391 wisudawan pada acara wisuda ke XVII pada hari Sabtu, 21 November 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 160 orang lulusan dari jenjang Ahli Madya (D3), dan 231 orang lulusan dari jenjang Sarjana Terapan (D4). Hingga saat ini PCR sudah meluluskan 4181 alumni.

 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pengukuhan wisudawan tahun ini dilakukan secara daring, Direktur PCR, Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan, S.T., M.T. dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah dilantik pada hari ini.

“Mewakili sivitas akademika Politeknik Caltex Riau saya mengucapkan selamat atas wisuda diploma dan sarjana terapan untuk anak-anakku. Bagi PCR, lulusan yang sebentar lagi menjadi alumni, merupakan karya utama dan aset yang sangat berharga. Inilah salah satu bentuk tanggung jawab dan kontribuasi nyata PCR dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang bermutu, inovatif, relevan dan berdaya. Ada yang spesial pada wisuda kita tahun ini, terdapat tujuh belas orang lulusan perdana dari Program Sarjana Terapan Teknik Mesin dan lima belas orang dari Prodi Sarjana Terapan Teknik Listrik,” ujarnya

Untuk dapat menyelesaikan studi, calon wisudawan dituntut untuk dapat menyelesaikan studinya dengan segala keterbatasan terkait pandemic Covid-19. Pembatasan akses ke fasilitas kampus menuntut untuk beradaptasi dengan cepat. Tantangan-tantangan seperti saat inilah di mana kepemimpinan dan karakter ditempa.  Inilah sebabnya mengapa pada setiap krisis, akan muncul generasi baru pemimpin dan wirausahawan, dan cara baru dalam melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya saat kondisi normal.

“Sebagai seorang wisudawan, Anda harus yakin bahwa bakat Anda dapat dikembangkan melalui kerja keras, strategi yang baik, dan masukan dari orang lain. Gunakan lebih banyak energi Anda untuk belajar. Identifikasi kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman, sehingga dapat mengetahui keterampilan mana yang perlu ditingkatkan. Jangan lupa juga untuk melatih kemampuan komunikasi, problem solving, critical thinking, kemampuan literasi dan numerasi, bekerja dalam tim,” ungkap Yanuar

Tingkat lulusan tepat waktu pada wisuda tahun ini adalah sebesar 82%. Jumlah ini melampaui target yang dicanangkan pada tahun ini sebesar 80%. Sedangkan Indek Prestasi Komulatif (IPK) para wisudawan tahun ini rata-rata adalah 3.2 dengan rincian IPK rata-rata Program Ahli Madya sebesar 3.16, sementara IPK rata-rata yang diraih oleh lulusan Program Sarjana Terapan adalah 3.27.

“Alhamdulillah, sebanyak tujuh puluh tiga (73) wisudawan tahun ini menyelesaikan studinya melalui beberapa skema beasiswa. Sebanyak dua puluh enam (26) orang wisudawan dari beasiswa YPCR/Bidikmisi, empat puluh dua (42) orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Provinsi Riau dan lima (5) orang wisudawan dari beasiswa Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini menunjukkan bahwa PCR memberikan akses pendidikan yang sama dan berkeadilan dalam rangka melindungi masa depan anak-anak yang cerdas tetapi terkendala persoalan biaya. Politeknik Caltex Riau siap melahirkan generasi-generasi yang cerdas, trampil yang siap menentukan arah pembangunan bangsa ini. Selain itu, saya dengan bangga menyampaika, lebih kurang sepuluh persen (10%) dari total wisudawan telah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka di wisuda hari ini. Hal ini membuktikan bahwa lulusan PCR memiliki kemampuan yang sangat memadai untuk bersaing dan terjun ke dunia nyata,” tambahnya

Pada kesempatan ini Dadang juga mengatakan untuk menjaga kepercayaan dari stake holder, khususnya mahasiswa dan para orang tua dalam hal peningkatan kualitas layanan dan kualitas proses pembelajaran, maka fokus kegiatan PCR ke depan adalah program kampus digital, internasionalisasi Perguruan Tinggi dan Link and Match dengan industri untuk meningkatkan daya saing lulusan.

“Melalui Link and Match, industri dilibatkan dalam proses penyusunan kurikulum yang adaptif dengan perkembangan, proses belajar mengajar dan hilirisasi riset-riset menjadi produk nyata, paten, dan dipublikasikan, sehingga dapat bermanfaat bagi dunia industri dan masyarakat. Pihak industri dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui RPL, magang dosen di industri, magang mahasiswa, dan sertifikasi bagi mahasiswa yang sudah magang dan komitmen penyerapan lulusan. Selain itu, PCR saat ini sedang melakukan pembangunan Gedung Mecahnical & Elctrical workshop yang telah dimulai pengerjaannya pada bulan Oktober 2020 ini dan jika tidak ada halangan akan selesai pada bulan Juli 2021,” ungkapnya

Wisudawan terbaik tahun ini dianugerahkan kepada Oktofiandi Robika dari Program Studi D3 Teknik Elektronika dengan IPK sebesar 3.92. Predikat terbaik lainnya untuk setiap program studi diraih oleh Pusvita Sari dengan IPK 3.79 dari Program Studi D3 Akuntansi, Godingo Gryswera dengan IPK 3,77 dari Program Studi D3 Teknik Komputer, Rifky Hidayat dengan IPK 3,71 dari Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, Rizky Andri Adi Sitompul dengan IPK 3,75 dari Program Studi D3 Teknik Mekatronika.

Kemudian, Silvia Anggelina dari Program Studi D4 Teknik Informatika meraih IPK 3.91. Nelva Diana Fitri dengan IPK 3.92 dari Program Studi D4 Sistem Informasi, Yose Parlindo dengan IPK 3.84 dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi. Hidayatullah dari Program Studi D4 Teknik Mesin mendapatkan IPK 3.59 serta Aulia Pri Muharsyah dari Program Studi D4 Teknik Listrik mendapatkan IPK 3.76

Sementara itu, Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs. Azhar, M.M berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.

“Persaingan di dunia kerja saat ini cukup tinggi baik tingkat regional maupun nasional. Lulusan PCR selalu diminati dan diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional. Tidak cukup dengan kompetensi yang sudah dimiliki selama berkuliah, agar mampu bersaing secara global anak-anakku harus selalu meningkatkan kompetensi-kompetensi pada bidang yang difokuskan. Kami minta kepada wisudawan/wisudawati untuk menjadi duta PCR yang baik, berani P.A.S.T.I. (Profesional, Aplikatif, Siap kerja, Tepat waktu, Inovatif) dan senantiasa menjaganama baik almamater,” tuturnya

Ia juga menambahkan bahwa Pengurus YPCR dengan kepercayaan dan dukungan penuh dari Dewan Pembina secara berkesinambungan akan membenahi dan melengkapi sarana pendidikan serta sumber daya lainnya yang dbutuhkan oleh PCR

“Setelah melakukan kajian lebih mendalam tentang desain pondasi, pekerjaan pembangunan Workshop Mekanikal & Elektrikal (M&E) telah kita mulai pada tanggal 2 November 2020. Pembangunan Workshop M&E diharapkan selesai pada bulan Juli 2021 dengan prakiraan biaya sebesar Rp 8,84 milyar. Kami juga secara berkala mengadakan penggantian peralatan laboratorium agar kegiatan praktikum tidak terkendala disebabkan penurunan kehandalan alat karena proses penuaan dan agar peralatan laboratorium tetap update dengan perkembangan teknologi,” ungkapnya

Terkait sumber daya manusia (SDM) bahwa saat ini PCR sudah memiliki sebanyak 8 orang dosen dengan kualifikasi S3, sebanyak 9 orang sedang melanjutkan studi s3 di dalam negeri dan luar negeri. Peningkatan kualifikasi dosen akan membawa dampak pada peningkatan kualitas pendidikan di PCR serta peningkatan jumlah dan kualitas penelitian.

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan, laporan keuangan tahunan YPCR diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Audit dilakukan setiap tahun. “Alhamdulillah, Penilaian KAP terhadap laporan keuangan YPCR tahun 2010 sampai tahun 2019 adalah Wajar Tanpa Pengecualian,” tambahnya

Sementara itu Ketua Dewan Pembina YPCR Ir. Albert BM Simanjuntak, MBA turut mengaskan bahwa selama mengikuti pendidikan di PCR, para mahasiswa akan ditanamkan nilai-nilai dan semangat profesionalisme agar kelak memiliki karakter yang kuat.

Keunggulan lain dari PCR adalah penerapan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan panduan kita layaknya di sebuah perusahaan berkelas dunia. “PCR dikelola dengan mengadopsi nilai-nilai dan profesionalisme Chevron, di antaranya integritas dan kepercayaan (integrity and trust), kinerja tinggi (high performance), keberagaman dan inklusi (diversity and inclusion), melindungi manusia dan lingkungan (protect people and the environment). Nilai-nilai budaya organisasi inilah yang menjadi keunggulan komparatif lulusan PCR yang saat ini sudah mencapai 4.181 orang,” ungkap Albert yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia.

Albert juga meminta para alumni PCR untuk memiliki konsistensi dan kemampuan bekerja sama dalam menjalani apapun bidang pekerjaan, profesi, maupun usaha yang digeluti setelah lulus nanti. Bersabarlah dan percayalah pada proses. Jadilah orang yang par-excellence (mampu memberikan/mencapai yang terbaik) di bidangnya masing-masing.

“Harapan kami, dengan karakter yang kuat dan kompetensi/kapasitas yang terus dikembangkan dipadukan dengan kemampuan beradaptasi, semangat pantang menyerah, konsistensi dan kemampuan bekerja sama, anak-anak kami akan mampu memenangkan kompetisi ke depan,” ujarnya

Pada kesempatan ini, Albert juga mengatakan selama hampir dua dekade berkiprah, PCR memberikan kebanggaan bagi Bumi Melayu melalui prestasi di tingkat regional maupun nasional. PCR tumbuh dan berkembang sebagai politeknik swasta terbaik di Indonesia.

“Hal ini dikarenakan konsistensinya PCR dalam melakukan pengembangan kompetensi, pembentukan karakter anak didik maupun organisasi serta konsistensi untuk mencapai yang terbaik. Lulusan PCR kini tersebar di berbagai perusahaan nasional maupun multinasional, baik itu di dalam negeri maupun mancanegara. PCR menjadi lumbung untuk terus mencetak talenta-talenta terbaik Riau. Secara konsisten, PCR juga terus berinovasi agar mampu menjawab berbagai tantangan masa depan dan relevan terhadap perkembangan zaman,” ungkapnya

Pada akhir sambutan, Albert juga menegaskan bahwa PCR merupakan salah satu contoh keberhasilan sebuah program investasi sosial, atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility, yang dijalankan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI). Hanya dalam tempo enam tahun setelah didirikan pada 2001, PCR sudah mampu menjadi lembaga pendidikan yang mandiri. Pengelolaannya berada di bawah Yayasan Politeknik Chevron Riau yang dijalankan secara profesional. Karena itu, meski kontrak PT CPI di wilayah kerja di Riau akan berakhir pada 2021, saya percaya PCR akan terus tumbuh dan semakin berprestasi.

Untuk proses penyerahan ijazah akan dilakukan pada hari Senin, 23 November 2020. Penyerahan ijazah akan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama ditujukan untuk Program Studi Sarjana Terapan (D4) yang akan dimulai pada pukul 08.00 hingga 10.00. Sedangkan untuk Program Studi Ahli Madya (D3) akan dimulai pukul 14.00 hingga 16.00.

Pelaksanaan penyerahan ijazah ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para wisudawan wajib menggunakan masker, faceshield serta membatas jarak aman antara kursi calon wisudawan. Selain itu, saat penyerahan ijazah, para wisudawan wajib langsung pulang kerumah masing-masing , tidak diperkenankan berada di lingkungan kampus.

  • Berita
Bagikan ke teman