Menghadapi Tantangan Pendidikan, Peran PKM Dosen dalam Merdeka Belajar dan Pembelajaran

Pekanbaru (30/7) - Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi fondasi utama dalam melaksanakan misi akademik, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan fokus pada proses pengajaran untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan kompetitif. Sementara itu, penelitian berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset yang inovatif dan relevan. Pengabdian kepada masyarakat, terutama melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program aplikatif yang beragam.

 

Tim PKM Politeknik Caltex Riau mendapatkan hibah Kemdikbudristek tahun anggaran 2024 yang diketuai Oleh Warnia Nengsih, beranggotakan Syefrida Yulina dari Prodi Sistem Informasi PCR dan Guslinda dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Kali ini mengusung tema PKM  tentang Transformasi Kurikulum Merdeka,  Lompatan Besar dalam Pemulihan Pembelajaran.  Mereka berkomitmen untuk membantu sekolah-sekolah yang belum termasuk dalam Program Sekolah Penggerak untuk menerapkan kurikulum yang fleksibel dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Kurikulum Merdeka adalah inovasi terbaru dalam sistem pendidikan Indonesia yang bertujuan mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional. Melalui pendekatan yang lebih interaktif dan relevan, kurikulum ini menawarkan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.  Namun, implementasi Kurikulum Merdeka tidaklah mudah. Proses transisi dan implementasi kurikulum ini sangat kompleksitas serta membutuhkan beberapa perubahan dan penyesuaian dalam proses transformasinya.  Diperlukan pendampingan yang tepat agar dapat terlaksana dengan baik. Survey secara acak untuk sejumlah satuan Pendidikan, kenapa masih menggunakan kurikulum lama, atau sudah mulai mengimplementasikan beberapa prinsip kurikulum Merdeka namun belum efektif.
Rangkaian kegiatan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kemdikbudristek tahun anggaran 2024.

  1. Pembentukan Club Literasi & Numerasi , dengan harapan inisiasi ini tetap berlanjut dan menjadi wadah untuk penguatan literasi di sekolah  melalui club yang inspiratif dan berbasis komunitas.
  2. Pembentukan Komunitas Belajar yang membangun kolaborasi dan pembelajaran bersama bagi guru 
  3.  Launching SI-Events,  SI-Events  (Activities Management System) merupakan sebuah Sistem Informasi yang mengelola dan mendokumentasikan dan mengelola semua even,kegiatan dan program di sekolah sehingga lebih terpusat pada satu sistem.
  4. Workshop Transformasi Implementasi Kurikulum Merdeka,diantaranya  Workshop  Penyusunan Modul Ajar, Workshop Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Workshop  Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Workshop Pembuatan media ajar Interaktif, serta Workshop pembelajaran Berdiferensiasi. Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang inklusif, memastikan setiap siswa mendapat perhatian yang tepat sesuai kebutuhannya. Pembelajaran berdiferensiasi yang mengedepankan bahwa di kelas yang kita ajar tidak semuanya sizenya "M",  dimana satu ukuran belum tentuk cocok untuk semua.  Metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual siswa dimana diversitas adalah kekuatan, yang membantu setiap siswa menemukan  potensinya

Dengan semangat bahwa "Jangan pernah berhenti belajar, karena berhenti belajar berarti berhenti berkembang," tim ini berharap kontribusinya dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia.

  • Berita
Bagikan ke teman