Tantangan Triple Disruption: Strategi SDM Riau Menuju Era Emas

Pekanbaru (20/9) – Acara Diskusi Terpumpun bertema "Strategi Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja di Provinsi Riau Menuju Riau Emas" digelar sebagai bagian dari rangkaian Riau Job Fair 2024, yang berlangsung pada 17-19 September 2024 di Hotel Prime Park Pekanbaru. Diskusi ini menghadirkan para pakar dari berbagai sektor untuk membahas upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Riau, dengan tujuan memperkuat daya saing tenaga kerja di era disruptif.

 

Diskusi dibuka oleh Drs. Aris Wahyudi, M.Si., Staf Ahli Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kemnaker RI, yang menekankan pentingnya pendekatan berbasis teknologi yang padat modal namun tetap ramah dalam penciptaan lapangan kerja. Aris juga menyinggung tentang tantangan "triple disruption" yang dihadapi saat ini, yaitu disrupsi digital, dampak pandemi, dan pergeseran generasi milenial di dunia kerja. Ia juga menyoroti kebijakan wajib lapor lowongan kerja, yang menjadi salah satu strategi penting pemerintah dalam menjaga transparansi dan keterbukaan informasi pasar tenaga kerja.

Dalam sesi berikutnya, Novi Zulkarnain, PIC Program Fasilitasi Kemitraan, Dit. Mitras DUDI, menekankan pentingnya kemitraan strategis untuk menjaga relevansi pendidikan vokasi dengan perkembangan ekonomi. Menurut Novi, kemitraan ini memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi mampu berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. "Strategi efektif mengembangkan pendidikan vokasi harus adaptif dan responsif terhadap perubahan industri, termasuk dalam menciptakan keterhubungan yang kuat antara satuan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang berstandar industri," ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan soft skill bagi tenaga kerja masa depan, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kreatif, analitis, serta penyelesaian masalah. "Kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan di era sekarang," tambahnya.

Sejalan dengan pandangan Novi, Dadang Syarif Sihabudin Sahid, Direktur Politeknik Caltex Riau, memaparkan pentingnya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan vokasi yang sejalan dengan kebutuhan industri. Menurut Dadang, siapapun dan dimanapun harus terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri, dan peningkatan ini bukan hanya terkait aspek teknis. "Yang akan bertahan adalah mereka yang mampu merespon perubahan dengan baik," ujarnya. Oleh karena itu, kunci utama adalah sinergi dan kolaborasi yang solid untuk merespon kecepatan dan ketepatan perubahan. "Setiap pihak pasti memiliki kelemahan, namun dengan kolaborasi, kita bisa saling mengisi," tambah Dr. Dadang, menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan industri di masa depan.

Acara ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Syarif Hidayat, S.H., M.H., Ketua Forum Human Capital Pekanbaru dan Fandi Ahmad Sub Koordinator Peningkatan Jejaring Pelatihan Vokasi, Pemagangan dan Produktivitas BBPVP Medan.

Riau Job Fair 2024, hasil kolaborasi antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau dengan Konsorsium Politeknik Riau, merupakan bagian dari Program Fasilitasi Kemitraan Vokasi di Pekanbaru. Acara ini melibatkan 75 perusahaan yang menawarkan lebih dari 3.000 lowongan kerja lokal serta 13.000 peluang kerja internasional, memberikan kesempatan luas bagi para pencari kerja untuk bergabung di dunia industri.

 

  • Berita
Bagikan ke teman