Pekanbaru (1/10) – Dunia pendidikan terus bergerak mengikuti arus transformasi digital. Di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, guru dituntut tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang mampu memanfaatkan teknologi mutakhir untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, dan melek digital.

Menjawab tantangan tersebut, tim dosen Politeknik Caltex Riau (PCR) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Pendampingan Guru dalam Mengintegrasikan AI dan Coding dalam Pembelajaran Berbasis STEAM”. Kegiatan ini diikuti oleh para guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Pekanbaru dan mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah.

Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh sejumlah dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Warnia Nengsih, S.Kom., M.Kom., dengan anggota Mona Elviyenti, S.Si., M.Si., Mardhiah Fadli, S.T., M.T., dan Dr. Putri Apria Ningsih, S.E.I., M.A.. Melalui sinergi antara dosen dan mahasiswa, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam peningkatan literasi digital bagi tenaga pendidik.

Program ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam mengenal dan mengimplementasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan coding ke dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mendorong pengenalan coding dan AI sejak jenjang dasar hingga menengah sebagai strategi peningkatan literasi digital nasional.

Hasil survei awal menunjukkan sebagian besar guru di MIM Pekanbaru memiliki dasar literasi digital, namun belum memahami bagaimana AI dan coding dapat diterapkan secara praktis di kelas. Karena itu, tim PkM PCR menghadirkan pendekatan pelatihan berbasis praktik (hands-on training) agar guru dapat langsung mencoba dan mengintegrasikan teknologi tersebut dalam pembelajaran.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 September 2025 ini mencakup beberapa tahapan, mulai dari pengenalan konsep dasar STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), pelatihan dasar pemrograman Python, hingga praktik membuat program sederhana seperti chatbot berbasis teks dan aplikasi mini yang relevan dengan materi pelajaran. Selain itu, peserta juga dibimbing dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis proyek yang menggabungkan sains, seni, matematika, dan teknologi digital.

Program ini sejalan dengan agenda nasional transformasi digital pendidikan serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 10 tentang pengurangan kesenjangan. Melalui pendampingan ini, guru diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang siap menyiapkan generasi muda menghadapi dunia yang serba digital.

“Integrasi AI dan coding dalam pembelajaran bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak di era sekarang. Kalau guru bisa beradaptasi, siswa akan lebih siap menghadapi masa depan,” tegas Ketua Tim PkM, Warnia Nengsih, S.Kom., M.Kom.

Dengan adanya kegiatan ini, Politeknik Caltex Riau menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peningkatan kapasitas guru dan memperkuat kolaborasi dengan sekolah dalam mewujudkan pendidikan yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing di era digital.

2 weeks ago Administrator