Mahasiswa Akuntansi PCR Raih Prestasi Tingkat Nasional pada Olimpiade Akuntansi Vokasi di Palembang
Pekanbaru (24/6) – Mahasiswa Politeknik Caltex Riau kembali meraih prestasi tingkat nasional Olimpade Akuntansi Vokasi III pada kategori Lomba Karya Ilmiah. Lomba ini berlangsung pada tanggal 18-19 Juni 2019 di Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan.
Olimpiade Akuntansi Vokasi (OAV) merupakan ajang pertemuan mahasiswa Diploma akuntansi se-Indonesia yang digagas dalam upaya mempersiapkan bibitbibit calon akuntan profesional, melalui penyelenggaraan kegiatan ini maka Olimpiade Akuntansi Vokasi diharapkan memberikan kemanfaatan yang besar bagi mahasiswa tenaga pendidik, perguruan tinggi serta para praktisi dan perusahaan.
OAV pada tahun ini melombakan beberapa cabang perlombaan yakni, Lomba Karya Ilmiah, Cerdas Cermat Akuntansi dan Dexagon War. PCR mengirimkan perwakilan Lovita Apreza, Pusvita Sari, dan Radia Hasna untuk kategori Lomba Cerdas Cermat dan Lovita Apreza untuk kategori Lomba Karya Tulis. Perwakilan mahasiswa PCR yang berhasil meraih prestasi yakni juara 2 karya tulis ilmiah yang diraih oleh Lovita Apreza.
“Alhamdulillah tim PCR berhasil meraih prestasi juara 2 OAV pada kategori Karya Tulis. Ini merupakan pertama kali kita ikuti dan berhasil meraih prestasi itu rasanya sangat senang”, ujar Fifitri Ali,S.S.T.,M.Sc selaku Dosen Pembing.
Dikutip dari laman https://ristekdikti.go.id/ Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan tantangan menghadapi revolusi industry 4.0 begitu sangat dashyat. Hal ini mendorong perguruan tinggi harus menyiapkan diri dan melakukan perubahan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 pada sektor pendidikan tinggi, khususnya program studi akuntansi.
Hal tersebut disampaikan oleh Menristekdikti pada saat menghadiri acara Simposium Nasional Akutansi Vokasi (SNAV) ke 8 dan Olimpiade Akutansi Vokasi (OAV) ke 3 di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Selasa (18/6).
“Saya sampaikan kepada semua Direktur Politeknik dan Ketua Program Vokasi yang hadir bahwa perguruan tinggi harus melakukan perubahan yang luar biasa untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Kurikulum prodi akuntansi harus dirancang kembali agar selaras dengan tuntutan revolusi industri 4.0 yang serba digital, kalau kita tidak berubah ke arah sana kita akan ketinggalan,” ucapnya.
Lebih lanjut Menristekdikti mengatakan Revolusi Industri 4.0 akan sangat berpengaruh pada profesi Akuntan. Ia menyebutkan seorang Akuntan dituntut memiliki kompetensi yang mumpuni baik teknis akuntansi maupun teknologi yang mengiringi perkembangan akuntansi dunia.
“Untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan industri 4.0 di samping mempunyai keterampilan (skill) mengenai teknik akuntansi, lulusan poltek akuntansi harus juga mempunyai pengetahuan mengenai, Information Technology (IT), Otomasi, Internet of Thing (IoT), Big Data Analysis” jelasnya.