Mahasiswa PCR Jadi Delegasi Indonesia pada Harvard Asia Conference di Kazakhstan

Pekanabru (20/8) – Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengenalkan PCR di panggung internasional. Salah satunya dengan mengikuti konferensi berskala internasional, seperti yang di lakukan Ronaldo Agung Nugroho, mahasiswa program studi Teknik Informatika.

 

Ronaldo Agung Setyo Nugroho berhasil menjadi delegasi Indonesia pada acara Harvard College Project for Asian and International Relations (HPAIR) di Nur-Sultan (Astana), Kazakhstan pada tanggal 16 – 20 Agustus 2019. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Harvard College Project for Asian and International Relations (HPAIR).

Kegiatan ini didirikan pada tahun 1991 untuk membuat forum pertukaran bagi siswa dan profesional muda untuk berdiskusi dan belajar tentang masalah ekonomi, politik, dan sosial yang paling penting yang dihadapi kawasan Asia-Pasifik. Sejak 1991, HPAIR telah menyelenggarakan 43 konferensi di 12 negara tuan rumah yang berbeda, menyentuh kehidupan lebih dari 10.000 siswa dan profesional muda. HPAIR menyelenggarakan dua konferensi yang dipimpin siswa dalam setahun - satu di kampus Harvard dan satu di Asia-Pasifik

Pada tahun 2019, HPAIR diadakan di Nur-Sultan (Astana), Kazakhtan. Kegiatan ini akan dibagi menjadi enam trek tematis yang terdiri dari Social Policy and Justice; Art, Media, & Culture; Governance & Geopolitics; Science & Technology; Energy & Environmental Sustainability; dan Global Markets & Economy.

Ronaldo mengungkapkan sangat bersyukur bisa mengikuti konferensi internasional ini. Tidak mudah untuk bisa mengikuti konferensi ini. Banyak tahapan seleksi yang dilalui.

“Saya sangat bersyukur bisa mengikuti konferensi in, berkumpul dengan seluruh professional muda dari seluruh dunia mulai dari sarjana, magister dan doktor hadir sebagai peserta dalam konferensi ini. Untuk dapat lolos sebagai Delegasi konferensi, serangkaian tes telah saya lalui, mulai dari english proficiency, pembuatan esai mengenai isu dunia, skype interview. Saya terpilih pada tema Science & Technology, dimana tema ini merupakan bidang yang saya tekuni dan akan sangat relevan terhadap bidang keilmuan saya,” katanya

Ia juga memnambahkan bahwa pada tahap seleksi konferensi ini sangat ketat. Selain itu, peserta pada konferensi terbatas jumlahnya.

“Alhamdulillah, dari beberapa tahapan seleksi yang diikuti saya bisa lolos dan menjadi delegasi Indonesia pada HPAIR Asia Conference 2019. Saya bersaing dengan beberapa perguruan tinggi top Indonesia seperti UGM, UI, Unpad dan lain-lain. Kouta pada konferensi ini hanya 500 delegasi lebih dari 40 negara ini,” tambahnya

Pada tahun ini jumlah delegasi Indonesia yang mengikuti HPAIR 2019 sebanyak delapan orang yang berasal dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Parahyangan dan Politeknik Caltex Riau.

Para narasumber yang menjadi pembicara pada HPAIR 2019 ini adalah Chatib Basri - mantan Menteri Keuangan Indonesia, Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Rae Kwon Chung. Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan Yerzhan Ashikbayev, Walikota Nur-Sultan Altay Kulginov dan perwakilan lain dari struktur pemerintahan dan LSM.

  • Berita
Bagikan ke teman