PCR Kembali Menjadi Mitra Pelaksana pada Program Pengembangan Keterampilan Tenaga Kerja yang Ditaja SKK Migas - PT. CPI

Pekanbaru (22/3) – Politeknik Caltex Riau (PCR) kembali menjadi mitra pelaksana pada Program Pengembangan Keterampilan Tenaga Kerja (Workforce Development Program/ WFD) yang diselenggarakan oleh SKK Migas - PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI). Program ini diluncurkan pada Senin, 22 Maret 2021 di Auditorium PCR.

 

Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring dengan diikuti oleh PJ Sekda Provinsi Riau Masrul Kasmy, Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Dr. Wartanto, Manager Senior Hubungan Kelembagaan SKK Migas Syafei, GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin, dan Direktur PCR Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan.

“Acara ini cukup penting, dimana PT CPI dan SKK Migas saat ini terus berupaya memberikan pelayanannya melalui program keterampilan tenaga kerja untuk masyarakat Riau. Terwujudnya program ini untuk membangun Pemerintahan Provinsi Riau dan masyarakat dalam rangka mempersiapkan kapasitas tenaga kerja, angkatan kerja muda, dan pelaku usaha atau UMKM. Guna mendorong kemandirian dan keluarnya kewirausahaan di Provinsi Riau,” kata PJ Sekda Provinsi Riau Masrul Kasmy dalam sambutannya.

Masrul juga menuturkan, bahwa program kemitraan tersebut tentunya akan sangat membantu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal dan memberikan manfaat jangka panjang, sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan dari PT CPI dan SKK Migas.

SKK Migas – PT CPI secara konsisten berkontribusi terhadap peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Program WFD ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam peningkatan kompetensi keterampilan para lulusan SMA/SMK, angkatan kerja muda, maupun pelaku usaha kecil-mikro melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi. 

Heri Susanto selaku Perwakilan Dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Dirjen Vokasi Kemdikbud menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT CPI, SKK Migas, PCR dan juga Pemerintah Provinsi Riau yang sudah bahu membahu dan bersinergi dalam rangka memberikan bekal kepada angkatan generasi muda untuk bisa menyiapkan diri berdyaa saing dalam mendapatkan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

"Saya ucapkan terimakasih dan selamat kepada peserta. Belajarlah dengan baik, kursuslah dengan baik supaya program ini bisa memberikan kontribusi dan bisa memberikan bekal kepada semua peserta. Supaya nantinya peserta yang lulus dari pelatihan ini mampu bersaing dan mendapatkan lapangan pekerjaan yang jauh lebih baik dan mampu memperbaiki kehidupan terutama keluarga dan Provinsi Riau pada umumnya," harapnya.

Pada tahun ini terdapat tiga program pelatihan dan sertifikasi, yakni Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK3) Umum, Operator K3 Migas, dan Operator Alat Berat Dump Truck. Tahun ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari Program WFD.

“Setelah mengikuti program, para peserta diharapkan memiliki keterampilan yang lebih baik sehingga berdaya saing tinggi di dunia kerja ataupun wirausaha,” ungkap GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin. Program WFD ini, lanjut Sukamto, juga selaras dengan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja.

Selaku mitra pelaksana program. PCR berkerja sama dengan instansi pemerintah kota, kabupaten dan provinsi dalam sosialisasi kegiatan ini di masing-masing wilayah operasi PT CPI. 

Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Pemasaran, dan Alumni PCR Muhammad Ihsan Zul mengatakan bahwa sosialisasi program ini dilakukan secara daring ke berbagai wilayah operasional PT CPI di Provinsi Riau. "Hingga batas akhir pendaftaran, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 1.497 orang. Jumlah ini naik dari pendaftar program pada tahun lalu,” ujarnya

Untuk mengikuti program pelatihan ini, para peserta harus menjalani beberapa tahapan seleksi diantaranya, seleksi berkas administrasi, ujian tertulis serta wawancara. “Dari 1.497 pendaftar, jumlah berkas yang diterima sebanyak 664 peserta dan yang mengikuti tahapan seleksi sebanyak 271 orang. Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, sebanyak 103 orang berhasil lulus dan mengikuti program pelatihan dan sertifikasi ini,” ungkap Ihsan.

Dia juga mengatakan bahwa proses pelatihan dan sertifikasi ini sudah mulai dilakukan pada 15 Maret 2021 untuk kelas Operator K3 Migas gelombang pertama. Selama kegiatan berlangsung PCR memastikan penerapan protokol Kesehatan yang ketat. 

“Sebanyak 15 peserta mengikuti program pelatihan dan operator K3 Migas. Pelatihan dan sertifikasi pada gelombang ini akan berlangsung selama satu pekan. Sebelum mengikuti pelatihan ini, para peserta diwajibkan untuk melaporkan hasil swab antigen dan selama kegiatan berlangung mereka kita wajibkan untuk tinggal di dormitory PCR,” pungkasnya.

  • Berita
Bagikan ke teman