Gandeng PCR, PHR Resmi Tutup Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Riau Tahun 2022

Pekanbaru (22/11) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi menutup rangkaian kegiatan Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau. Program ini ditutup secara resmi oleh Gubernur Riau yang diwakili Plt Kadisdik Riau pada hari Selasa 22 November 2022 di Gedung Serba Guna Politeknik Caltex Riau.

 

Program penguatan ekosistem vokasi di Provinsi Riau merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PHR WK Rokan dalam mengambangkan keterampilan dan kompetensi insan vokasi dan angkatan kerja melalui pelatihan, sertifikasi dan penguatan tata kelola agar berdaya saing tinggi. Program ini adalah satu tindakan nyata PHR WK Rokan dalam rangka merealisasikan Program Menara Vokasi dan implementasi Peraturan Gubernur Riau Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja.

Hadir dalam kegiatan ini Gubernur Riau yang diwakili oleh Plt Kadisdik Riau H.M. Job Kurniawan, Direktur SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Dr. Wardani, Sugiyanto, M.Pd., Kepala SKK Migas Sumbagut yang diwakili oleh Kapala Departemen Humas Yanin Kholison, Korem 031/Wirabima yang diwakili oleh Kasiper Kolonel Inf. Asep Supriatna, S.IP., VP Corporate Affairs PHR Rudi Ariffianto, dan Direktur PCR Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid.

Pendidikan vokasi merupakan salah satu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk yang menghasilkan lulusan yang siap kerja. Namun, kebutuhan tenaga kerja di industri memiliki kualifikasi tenaga kerja yang tidak hanya memiliki hard skill tetapi juga didukung sertifikasi di bidang kerjanya. Sehingga, hal ini membuat lulusan vokasi khususnya SMK kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.

“Berdasarkan hal tersebut, PT PHR WK Rokan bersama PCR sebagai mitra pelaksana berinisiatif untuk menjalankan penguatan ekosistem vokasi yang dikemas dalam bentuk pembinaan, pelatihan dan sertifikasi baik bagi SMK dan juga masyarakat, yang dikenal dengan nama Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau,” ungkap Muhammad Ihsan Zul, selaku Ketua Pelaksana Program.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, PHR WK Rokan bekerja sama dengan Politeknik Caltex Riau (PCR) yang menjadi mitra pelaksana program ini. Program ini telah dilaksanakan sejak april hingga November 2022.

Ia juga menambahkan bahwa program ini juga telah mendapat dukungan berupa pendanaan Matching Fund Vokasi 2022 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Platform Kedaireka. Program yang mendapatkan pendanaan Matching Fund Vokasi ini adalah Sistem Informasi Terintegrasi untuk Penguatan Ekosistem Digital Pendidikan Vokasi.

Ihsan juga mengatakan bahwa program ini bisa menjadi link and match antara kebutuhan dari dunia industri dengan ketersediaan tenaga kerja dan SDM khususnya yang ada di Riau ini.

“Kami berharap kedepannya program seperti ini tetap berlanjut melalui kolaborasi antara Pemerintah, IDUKA, Perguruan Tinggi Vokasi dan masyarakat. Semoga program ini tetap berlanjut dan mendapat dukungan yang lebih luas dari berbagai IDUKA di Provinsi Riau," harapnya

Dalam acara penutupan, Gubernur Riau yang diwakili Plt Kadisdik Riau, HM Job Kurniawan AP M.Si. mengatakan, bahwa kegiatan Peningkatan Ekosistem Vokasi di Riau merupakan program yang sangat bermanfaat, karena berdampak langsung kepada generasi penerus bangsa.

"Ini menjadi program yang bagus dalam memunculkan generasi yang terampil dan mampu bersaing di tingkat global. Program ini merupakan harapan kita bersama untuk sumber daya manusia yang berkompeten dan berdaya saing," kata Job.

Menurutnya, generasi bangsa harus memiliki hard skill dan soft skill. Program vokasi inisiasi PHR ini merupakan salah satu terobosan.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diwakili Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd. mengucapkan terima kasih kepada PHR dan semua pihak yang sudah berkomitmen mendukung ekosistem vokasi di Riau.

"Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen ini. Di Riau sangat baik, karena sudah didukung dan kita tinggal menggerakan saja. Tentunya kami mengapresiasi PHR yang sudah menginisiasi ekosistem vokasi ini. Kita harus tahu bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kekuatan vokasionalnya," ungkapnya.

VP Corporate Affairs PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan program TJSL PHR.

"Dalam pelaksanaan program TJSL tersebut, PHR selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pihak yang merupakan manifestasi dari konsep pentahelix. PHR mendukung program-program yang dijalankan pemerintah sesuai yang diamanatkan di dalam RPJMN maupun RPJMD," kata Rudi.

Terdapat tujuh ragam kegiatan yang terdapat pada program penguatan ekosistem vokasi di Provinsi Riau. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: SMK Binaan yang ditujukan untuk pengembangan tata kelola berbasis TI dengan penerima manfaat SMKN 3 Mandau dan SMKN 7 Pekanbaru. Pengembangan Kapasitas Pimpinan SMK (PAKEM), kegiatan ini memberikan workshop dalam dua fase dengan pendekatan active learning dan project-based learning kepada 25 pimpinan SMK. Pengembangan Kapasitas Tenaga Kependidikan SMK (BIDIK), kegiatan ini memberikan pelatihan dan sertifikasi berupa Office Operator dan internet melalui BNSP kepada 26 Tenaga Kependidikan SMK.

Pengembangan Kapasitas Siswa SMK (BASIS), kegiatan ini memberikan pembinaan bagi siswa SMK untuk berwirausaha. Kegiatan ini diikuti oleh 24 Siswa SMK yang merupakan SMK Penerima Pusat Keunggulan di Kabupaten Bengkalis dan Pekanbaru.

Pelatihan dan Sertifikasi Operator K3 (OK3) Migas dengan penerima manfaat sebanyak 42 orang bagi angkatan kerja di wilayah operasi PT PHR.

Kemudian Pengembangan Keterampilan bagi Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan keterampilan kerja terhadap masyarakat kurang mampu Kabupaten Rokan Hilir. Penerima manfaat dari program ini sebanyak 120 masyarakat Rokan Hilir yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir dan LPKS binaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir.

Kegiatan terakhir adalah Penguatan Tata Kelola PTV berbasis Teknologi Informasi dengan penerima manfaat 2 perguruan tinggi vokasi di LLDIKTI Wilayah X yaitu APIKES IRIS Padang dan Akademik Kesehatan John Paul II Pekanbaru. Kegiatan ini merupakan bagian dari luaran hibah Matching Fund Vokasi oleh Kemdikbudristek.

Dalam penutupan diberikan penghargaan kepada peserta program. Para penerima penghargaan berdasarkan kegiatan adalah sebagai berikut PAKEM, BIDIK, BASIS, SMK Binaan, PTV Penerima Manfaat MF dan OK3 Migas.

Berikut merupakan daftar penerima penghargaan dalam program penguatan vokasi. Pimpinan Terbaik dalam kegiatan PAKEM diraih oleh Rozian Elfis. Project PAP terbaik I dan II diraih oleh Viki Vintaru dan Santoso Aguswan.

Tim Terbaik pada kegiatan BASIS diraih oleh tim Epiphany dari SMK PGRI Pekanbaru. Peserta terbaik diraih oleh Almin dan peserta yang paling menginspirasi diraih oleh Gebby Lisdawati Prapat. Sedangkan untuk Peserta terbaik pada kegiatan BIDIK diraih oleh Supardican. Peserta disiplin diraih oleh Ennovica Revaulyn dan peserta favorit diraih oleh Donny Hijrian Saputra.

Pemberian seremonial sertifikat pelatihan dan kompetensi BNSP Operator K3 Migas ke beberapa perwakilan peserta kegiatan. Adapun yang menerima sertifikat dalam kegiatan ini adalah Widya Ayuni, Eka Putra Pratama dan Wisnu Hari Murti.

SMKN 7 Pekanbaru dan SMKN 3 Mandau sebagai salah satu penerimaa manfaat dari program penguatan ekosistem vokasi ini akan diberikan Smart Tv, PC dan Sistem Informasi. Serta APIKES Iris Padang dan Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru diberikan secara simbolis sistem informasi terintegrasi.

  • Berita
Bagikan ke teman