Politeknik Caltex Riau Kukuhkan 401 Wisudawan pada Acara Wisuda ke XVI

Pekanbaru (19/10) – Politeknik Caltex Riau kukuhkan sebanyak 401 wisudawan pada acara wisuda ke XVI yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 174 orang lulusan dari jenjang diploma 3, sedangkan 227 orang lulusan dari jenjang diploma 4. Sampai saat ini PCR sudah meluluskan 3.790 alumni.

 

Direktur PCR, Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, S.Si., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah dilantik pada hari ini.

“Mewakili sivitas akademika Politeknik Caltex Riau saya mengucapkan selamat atas wisuda diploma dan sarjana terapan untuk anak-anakku. Bagi PCR, lulusan yang sebentar lagi menjadi alumni, merupakan karya utama dan aset yang sangat berharga. Inilah salah satu bentuk tanggung jawab dan kontribuasi nyata PCR dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang bermutu, inovatif, relevan dan berdaya saing sebagaimana Visi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,” ujarnya

Tingkat lulusan tepat waktu pada wisuda tahun ini adalah sebesar 82%. Jumlah ini meningkat sebanyak 8% dibandingkan tahun sebelumnya dan melampaui target yang dicanangkan pada tahun ini sebesar 80%. Sedangkan Indek Prestasi Komulatif (IPK) para wisudawan tahun ini rata-rata adalah 3.2 dengan rincian IPK rata-rata Program Ahli Madya sebesar 3.06, sementara IPK rata-rata yang diraih oleh lulusan Program Sarjana Terapan adalah 3.33.

“Tingkat lulusan tepat waktu yang tinggi tentu saja akan memberikan kepastian kepada stakeholder khususnya bagi para mahasiswa dalam menempuh proses pendidikan di PCR. Nilai IPK yang diraih oleh para lulusan ini tentu saja tidak semata-mata menggambarkan kemampuan kognitifnya, tetapi representasi dari nilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Komposisi skill ini juga dilengkapi dengan kemampuan nilai-nilai softskill yang merupakan bagian tak terpisahkan pada setiap proses pembelajaran di PCR meliputi nilai-nilai kedisiplinan, kebersamaan, kecintaan terhadap lingkungan, kejujuran, kehormatan, keunggulan, dan kecerdasan. Dengan berbekal kemampuan tersebut, PCR berkeyakinan bahwa lulusan yang dihasilkan memiliki kapasitas yang memadai untuk bersaing dan terjun ke dunia nyata,” tambahnya

Pada kesempatan ini Dadang juga mengatakan bahwa menjatuhkan pilihan untuk belajar di politeknik, sebagai bagian dari pendidikan tinggi vokasi sudah sangat tepat, walaupun bagi sebagian orang kurang populer.

Pendidikan vokasi saat ini merupakan salah satu dari rencana program startegis pembangunan jangka menengah dan jangka panjang pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hal ini bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia ke depan

“PCR akan terus berkomitmen menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat global. Menjelang acara wisuda kali ini, beberapa perusahaan telah datang melakukan rekrutmen di kampus kita. Sebagian dari yang lulusan tahun ini juga sudah mendapatkan pekerjaan sebelum acara wisuda sekarang ini. Perusahaan-perusahaan yang melakukan campus hiring tersebut merupakan perusahaan multinasional. Hingga saat ini lulusan PCR tidak hanya bekerja di Indonesia namun juga bekerja di Luar Negeri,” ungkapnya

Wisudawan terbaik tahun ini dianugerahkan kepada Siddiq Maulana dari Program Studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi dengan IPK sebesar 3.99. Predikat terbaik lainnya untuk setiap program studi diraih oleh Melsa Intan Sari dengan IPK 3.93 dari Program Studi D3 Akuntansi, Yuandri Septiawan dengan IPK 3,91 dari Program Studi D3 Teknik Komputer, Ria Suryani dengan IPK 3,85 dari Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, Andreas Lokananta dengan IPK 3,71 dari Program Studi D3 Teknik Mekatronika, Panji Akbar Anaky dengan IPK 3,69 dari Program Studi D3 Teknik Elektronika, Yuni dengan IPK 3,97 dari Program Studi D4 Sistem Informasi, Yasmine dengan IPK 3,91 dari Program Studi D4 Teknik Informatika.

Sementara itu, Ketua Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs. Azhar, M.M berpesan kepada para wisudawan untuk dapat mempertahankan kompetensi yang diperoleh selama kuliah di PCR.

“Persaingan di dunia kerja saat ini cukup tinggi baik tingkat regional maupun nasional. Lulusan PCR selalu diminati dan diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan nasional maupun multinasional. Tidak cukup dengan kompetensi yang sudah dimiliki selama berkuliah, agar mampu bersaing secara global anak-anakku harus selalu meningkatkan kompetensi-kompetensi pada bidang yang difokuskan. Kami minta kepada wisudawan/wisudawati untuk menjadi duta PCR yang baik, berani P.A.S.T.I. (Profesional, Aplikatif, Siap kerja, Tepat waktu, Inovatif) dan senantiasa menjaganama baik almamater,” tuturnya

Ia juga menambahkan bahwa Pengurus YPCR dengan kepercayaan dan dukungan penuh dari Dewan Pembina secara berkesinambungan akan membenahi dan melengkapi sarana pendidikan serta sumber daya lainnya yang dbutuhkan oleh PCR

“Tahun ini kita akan menyelesaikan pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) yang sudah dimulai sejak tahun 2017. Kemudian kita lanjutkan untuk pembangunan Workshop Mekanikal dan Elektrikal insya Allah akan dimulai pada November 2019 ini. Terkait sumber daya manusia (SDM) bahwa saat ini PCR sudah memiliki sebanyak 8 orang dosen dengan kualifikasi S3, sebanyak 7 orang sedang melanjutkan studi s3 di dalam negeri dan luar negeri. Dalam kurun waktu dekat ini sebanyak 7 orang akan melanjutkan studi. Peningkatan kualifikasi dosen akan membawa dampak pada peningkatan kualitas pendidikan di PCR serta peningkatan jumlah dan kualitas penelitian.  Kami juga ingin menyampaikan bahwa untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan, laporan keuangan tahunan YPCR diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Audit dilakukan setiap tahun. Alhamdulillah, Penilaian KAP terhadap laporan keuangan YPCR tahun 2010 sampai tahun 2018 adalah Wajar Tanpa Pengecualian,” tambahnya

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada wisuda tahun ini Politeknik Caltex Riau memberikan anugerah kepada dua orang alumni yang berhasil memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan keluarga besar sivitas akademika PCR. Anugerah alumni award ini diberikan kepada Riko Bastianno pada bidang pembinaan dan pengembangan karir alumni dan Ali Sadikin pada bidang inovasi, industri kreatif dan startup

 

 

Ketua Dewan Pembina YPCR Ir. Albert BM Simanjuntak, MBA turut menegaskan bahwa Politeknik Caltex Riau akan terus berkibar dan menjadi Politeknik yang di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Selama hampir dua dekade kehadiran PCR di Riau, perguruan tinggi ini telah mencetak sejumlah prestasi yang memberikan kebanggaan tidak saja bagi kita, tapi juga masyarakat Riau. PCR, yang merupakan politeknik pertama di Bumi Melayu ini, mampu meraih berbagai prestasi di tingkat regional maupun nasional. Di antaranya predikat sebagai politeknik swasta terbaik di Indonesia pada tahun 2015, 2016, 2017 dan 2019, seperti yang dirilis oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, meraih terbaik 3 Anugerah Widyapadhi Politeknik pada sub kategori Manajemen Inovasi pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2019 belum lama ini dan menjadi satu-satunya dari sumatera yang meraih anugerah ini,” ujarnya

Keunggulan lain dari PCR adalah penerapan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan panduan kita layaknya di sebuah perusahaan berkelas dunia. “PCR dikelola dengan mengadopsi nilai-nilai dan profesionalisme Chevron, di antaranya integritas dan kepercayaan (integrity and trust), kinerja tinggi (high performance), keberagaman dan inklusi (diversity and inclusion), melindungi manusia dan lingkungan (protect people and the environment). Nilai-nilai budaya organisasi inilah yang menjadi keunggulan komparatif lulusan PCR yang saat ini sudah mencapai 3.790 orang,” ungkap Albert yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia.

Pada kesempatan ini, Albert juga memberikan penjelasan terkait bagaimana kampus Politeknik Caltex Riau ini kedepannya. PCR merupakan salah satu contoh keberhasilan sebuah program investasi sosial yang diprakarsai oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI).  Pada 2007, atau hanya enam tahun setelah beroperasi, PCR sudah mampu menjadi lembaga pendidikan yang mandiri. Tidak lagi bergantung pada pembiayaan dari PT CPI.

Di bawah pengelolaan Yayasan Politeknik Chevron Riau yang dikelola secara profesional, PCR mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki untuk menjalankan sendiri pengelolaan dan pembiayaan operasional kampus.

“Karena itu, meski kontrak PT CPI di wilayah kerja di Riau akan berakhir pada 2021, saya percaya PCR dapat terus tumbuh dan semakin berprestasi. PCR merupakan milik dan kebanggaan masyarakat Riau. Kampus ini akan terus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mencetak talenta-talenta terbaik Riau, seperti yang dicita-citakan para pendiri PCR, 18 tahun silam,” pungkasnya

 

 

  • Berita
Bagikan ke teman