Sinkronisasi Program RPL terhadap SMK 4 tahun, PCR Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun bersama SMKN 5Pekanbaru, SMKN 7 Pekanbaru, SMKN 5 Dumai serta SMK YPPI Tualang

Pekanbaru (11/12) – Politeknik Caltex Riau melaksanakan diskusi kelompok terpumpun terkait sinkronisasi program SMK empat tahun dengan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bersama SMKN 5 Pekanbaru, SMKN 7 Pekanbaru, SMKN 5 Dumai dan SMK YPPI Tualang pada hari Rabu, 11 Desember 2019 di Ruangan 203 Kampus Politeknik Caltex Riau.

 

Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan PCR pada program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) terhadap program SMK 4 tahun. Politeknik Caltex Riau merupakan salah satu perguruan tinggi di Riau yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan kegiatan RPL.

Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ini merupakan salah satu program dari Polytechnic Education Development Project (PEDP) untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk masuk dalam sistem pendidikan formal atau disetarakan dengan kualifikasi tertentu.

Kegiatan ini diawali oleh sambutan dari Direktur Politeknik Caltex Riau Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, S.Si., M.Sc. Pada sambutannya, ia mengucapkan selamat datang untuk bapak/ibu yang telah hadir dalam kegiatan pagi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peran serta PCR dalam perkembangan pendidikan vokasi di Provinsi Riau.

“Selamat datang bagi Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan perwakilan sekolahnya pada kegiatan diskusi ini. Kegiatan diskusi sinkornisasi program RPL terhadap program SMK 4 tahun ini merupakan yang pertama, namun PCR sudah beberakali melaksanakan program RPL ini seperti RPL Dosen Industri, RPL terhadap instruktur kejuruan dan tendik serta RPL program kuliah D3 kelas karyawan,” ujarnya

Pada kesempatan ini Dadang juga memaparkan presentasi saaat diundang oleh Kementerian BPN/Bapennas terkait mewujudkan SDM berdaya saing di Era Industri Revolusi 4.0 melalui peningkatan mutu dan relevansi pendidikan vokasi.

Dalam pemaparannya, Dadang mengatakan bahwa saat ini perubahan sangat cepat dalam proses permintaan keterampilan, tingkat perubahan pekerjaan yang tinggi dan banyaknya terobosan dan disrupsi teknologi.

“Di Era Revolusi Industri 4.0 saat ini, terobosan dari teknolgi meningkatkan tingkat perubahan pekerjaan yang tinggi dimana dulu identik dengan kerja kantoran sekarang kerja bisa dimana saja. Bapak/Ibu tidak perlu khawatir dengan adanya disrupsi teknologi saat ini, peran guru masih sangat dibutuhkan walapun sudah ada ruang guru dan lain-lain,” paparnya

Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan tenaga terampil di Indonesia sangat dibutuhkan hingga tahun 2030 mendatang. “Berdasarkan hasil survey McKinsey Global Instutute tahun 2012 bahwa proyeksi kebutuhan tenaga kerja terampil di indonesia sebanyak 3.8 juta / tahun. Hal ini harus menjadi fokus dan peluang bagi pendidikan vokasi baik itu SMK maupun Perguruan Tinggi Vokasi.

Dadang juga berharap adanya sinkorniasi kurikulum serta ekosistem yang baik antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terhadap pengembangan pendidikan vokasi,

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau yang diwakili oleh Dr. Hj. Nila Resmita, M.Pd yang merupakan Staf Bidang Pembinaan SMK menyambut baik atas kegiatan diskusi kelompok terpumpun antara PCR dan 4 SMK di Riau.

“Kami sangat mendukung pelaksanaan program ini. Karena bagaimanapun, program SMK 4 tahun adalah program baru dan belum diketahui oleh masyarakat secara luas di Provinsi Riau” ujarnya

Nila menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari program SMK 4 tahun ini yakni mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai sehingga lebih banyak diserap dunia industri.

“Hal ini diawali oleh sinkronisasi antara dunia industri, perguruan tinggi dan SMK 4 tahun terhadap kebutuhan di dunia usaha dan dunia industri.  Dalam hal ini, salah satu peran dari Politeknik bisa merumuskan kurikulum yang dibutuhkan seperti apa, sekolah juga nanti bisa mengadopsi kurikulum tersebut sehingga jika siswa akan melanjutkan kuliah sudah tidak perlu lagi mengambil perkuliahan tersebut dikarenakan sudah kompeten,” ungkapnya

Pada kesempatan ini, sekolah-sekolah mendiskusikan mengenai menanyakan bagaimana sinkornisasi mata pelajaran di SMK untuk bisa diakui di Program Studi D4 Teknik Listrik Politeknik Caltex Riau. Sinkronisasi ini dapat digunakan oleh siswa program SMK 4 tahun untuk melanjutkan pendidikan di PCR melalui skema RPL. Selain itu, pada kesempatan ini juga diadakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PCR SMKN 5 Dumai dan SMK YPPI Tualang. Kegiatan ini dihadiri oleh 29 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah serta perwakilan dari sekolah masing-masing.

  • Berita
Bagikan ke teman