21 Tahun Mengabdi Sebagai Dosen, Hendriko Dikukuhkan sebagai Guru Besar Pertama di Politeknik Caltex Riau

Pekanbaru (28/11) – Politeknik Caltex Riau (PCR) memiliki guru besar pertama yakni Profesor Hendriko. Profesor Hendriko dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Teknik Mesin pada hari Senin, 28 November 2022 di Auditorium PCR.

 

Lahir di Perdagangan, Simalungun, Sumatera Utara 46 tahun yang lalu, Hendriko merupakan dosen tetap pada Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika, Jurusan Teknologi Industri, Politeknik Caltex Riau.

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia tentang kenaikan Jabatan Akademik Profesor Dr. Hendriko, S.T., M.Eng. dibacakan oleh Sekretaris Senat, Yefni, S.E., M.Acc. Adapun pengukuhan dilakukan Direktur PCR Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, S.Si., M.Sc. dengan mengalungkan samir guru besar serta menyerahkan SK disaksikan tamu undangan.

Hendriko mengungkapkan rasa senang dan syukur atas capaian gelar profesor yang diraih.

“Alhamdulilah, Saya tidak pernah membayangkan bisa sampai ke tahap ini Gelar profesor berbeda dengan gelar akademik yang hasilnya dapat diperoleh dalam waktu singkat. Gelar ini merupakan gambaran atas proses yang saya jalani selama menjadi seorang dosen. Saya menjadi dosen sejak tahun 2001 dan memperoleh jabatan fungsional sebagai Asisten Ahli pada tahun 2007. Jadi boleh dikatakan ini adalah hasil dari proses selama 15 tahun jika dihitung dari jabatan fungsional pertama, atau 21 tahun jika dihitung sejak mulai menjadi dosen. Salah satu hal membuat saya senang adalah dengan gelar ini saya bisa membahagiakan keluarga, khususnya kedua orang tua” ungkap Hendriko

Hendriko juga mengatakan bahwa pemicu utama untuk meraih gelar profesor ini tidak lain untuk membahagiakan orang tua, menjadi inspirasi dan memotivasi semua orang untuk mecapai gelar tersebut.

“Sebagai seorang dosen saya hanya berusaha untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Saya selalu menantang diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi, dan keluar dari zona nyaman. Jika sudah menetapkan target maka saya akan berusaha untuk mencapainya. Motivasi utama saya adalah untuk membahagiakan keluarga, terutama kedua orang tua. Selain itu saya berharap bisa bermanfaat bagi orang lain, memberi motivasi dan inspirasi bagi anak-anak saya, para mahasiswa, dan mudah-mudahan bagi dosen PCR lainnya,” katanya

 

Ia juga menambahkan bahwa untuk sampai seperti ini sangat banyak tantangannya, mulai dari disiplin, komit dan konsistensi dalam kegiatan penelitan, pengabdian masyarakat serta proses akademik lainnya.

“Untuk menjadi Profesor maka seorang dosen juga harus bergelar Doktor, dan perjuangan untuk memperoleh gelar Doktor tidak mudah. Saya memperoleh gelar Doktor bidang teknik mesin dari Universitas Indonesia dan Universite Clermont di Perancis. Selain itu, kita juga harus bisa komit dan konsisten dalam kegiatan penelitian. Untuk melakukan penelitian maka butuh fokus dan waktu yang cukup. Di sisi lain, waktu yang tersedia tidak banyak karena saya juga punya kewajiban mengajar, melakukan pengabdian kepada masyarakat, melaksanakan kepanitian untuk pengembangan kampus, termasuk juga jika diamanahkan tugas-tugas struktural,” tambah Hendriko

Selain menjadi dosen di Politeknik Caltex Riau, Profesor Hendriko juga terpilih sebagai anggota Majelis Akreditasi di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT), yang dilantik untuk masa jabatan 2021-2026. Beliau juga tercatat sebagai asesor akreditasi di BAN-PT dan LAM Teknik, serta reviewer untuk pendirian program studi baru di Direktorat Kelembagaan Kemendikbudristek.

Dalam waktu 10 tahun terakhir, Ia juga sudah menghasilkan sejumlah artikel yang terbit di jurnal terindeks scopus dan web of science sebanyak 17 artikel, dimana 3 artikel diantaranya terbit di jurnal dengan ranking Q1. Selain itu sebanyak 10 artikel terbit di jurnal nasional terakreditasi dan 1 buku referensi. Artikel yang dihasilkan telah berhasil menembus publisher ternama seperti Elsevier, Springer, IEEE, Taylor & Francis, dan American Society of Mechanical Engineer (ASME).

Pada pengukuhan ini, Profesor Hendriko menyampaikan orasi ilmiah tentang metode Analytical Boundary Simulation (ABS) yang dikembangkannya. ABS ini merupakan hasil penelitian dalam optimasi proses pemesinan milling 5 sumbu yang telah ia lakukan dalam kurun waktu 10 tahun.

Prof. Hendriko juga mengungkapkan bahwa metode ini terbukti sangat efisien dalam mempercepat proses permesinan, sehingga terbukti mampu meningkatkan efisiensi dalam pembuatan produk.

“Selain penelitian pada mesin milling 5 sumbu, kami juga mengembangkan metode ABS yang diterapkan pada robot paralel 6 derajat kebebasan. Metode baru ini digunakan untuk menghitung kinematika pergerakan robot, dan diberi nama Analytical Inverse Kinematics Simulation (AIKS),” pungkasnya

 Sementara itu, Direktur Politeknik Caltex Riau dalam sambutannya mengucapkan selamat atas capaian yang diraih oleh Prof. Dr. Hendriko, S.T., M.Eng. Pengukuhan ini sejarah baru bagi PCR sebagai suatu institusi pendidikan tinggi mulai mensejajarkan diri dengan perguruan tinggi lain, khususnya dalam melahirkan dosen dengan pencapaian karir tertinggi, yaitu Guru Besar

“Selamat kepada Prof. Dr. Hendriko, S.T., M. Eng dan keluarga atas keberhasilannya dalam meraih karir tertinggi sebagai dosen. Insya Allah capaian ini akan menjadi salah satu modal kuat bagi PCR untuk terus memperkuat eksistensi dalam mewujudkan visi dan misinya. Lahirnya guru besar pertama di PCR ini, semoga bisa menjadi pemicu dan pemacu lahirnya guru-guru besar lainnya,” ucapnya

Dadang juga mengatakan bahwa kesempatan berkembangnya institusi pendidikan tinggi vokasi terus terbuka. Institusi pendidikan vokasi yang pada awalnya yang hanya bisa membuka jenjang D3, saat ini sudah diperkenankan buka jenjang sarjana terapan, magister terapan, sampai dengan program doktor terapan.

“Penguatan pendidikan vokasi sesuai dengan Perpres No 82 tahun 2019 diwujudkan dengan adanya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kemendikbud. Penguatan pendidikan vokasi menjadi sangat fundamental dalam rangka merespon berbagai tantangan dan peluang saat ini dan masa yang akan datang. Kebijakan ini terus diperkuat dengan lahirnya Peraturan Presiden Nomor 68 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. PCR menyadari bahwa, Karya utama sebuah institusi pendidikan tinggi adalah lulusan. Dan lulusan hebat lahir dari guru/dosen yang hebat,” pungkasnya

Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Pembina YPCR H. Saleh Djasit, S.H, Ketua I Pengurus YPCR Bambang Wijanarko, Ketua Aptisi Wilayah X-B sekaligus Rektor UIR Prof. Syafrinaldi, Ketua Dewan Pendidikan Riau Prof. H. B. Isyandi, SE, MS. Ketua Aptikom Riau Dr. Muhardi, perwakilan pimpinan perguruan tinggi di Provinsi Riau, Senat dan perwakilan sivitas akademika Politeknik Caltex Riau serta tamu undangan lainnya.

 

 

  • Berita
Bagikan ke teman