PCR Kembali Adakan Professor and Expert Visit Series 2017, Dengan Tema Machine Learning and Deep Learning

Pada hari Jum’at, 22 April 2017 kegiatan Professor and Expert Visit Series 2017 kembali digelar. Pada event kali ini, dipilih salah satu tema yang sedang booming yaitu tentang “Deep Learning”. Kegiatan yang di taja oleh Soff Computing Research Group (SCRG) ini mengundang salah satu pakar dan peneliti di bidang deep learning yaitu, Bapak Dr. Eng. Igi Ardiyanto, S.T., M.Eng. Menurut ketua SCRG, Memen Akbar, S.Si., M.T, selain dihadiri oleh staf pengajar PCR dari berbagai program studi dan kelompok riset. “Acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa PCR, terutama dari tim robotika. Kegiatan ini adalah yang kedua di tahun 2017, setelah sebelumnya dilakukan kegiatan yang sama dengan tema context aware computing bersama Bapak Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D.,” jelasnya.

 

Deep learning sebagai pengembangan dari machine learning telah banyak digunakan dalam berbagai bidang diantaranya robotics, computer vision, intelligent system, maupun embedded system. Deep Learning atau pembelajaran mendalam, mendapat momentum ketika salah satu divisi Google yang bernama DeepMind (https://deepmind.com) dengan mesin mereka yang bernama AlphaGo, menyelenggarakan kompetisi catur (bernama Go). Kegiatan ini mempertemukan juara dunia Go bernama Lee Se-Dol vs Google AlphaGo pada bulan maret 2016 lalu. Kejuaran ini mengingatkan kita pada Gary Kasparov vs Deep Blue yang pernah dilakukan pada waktu sebelumnya.

Menurut Ketua Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau, Ananda, S.Kom., M.T., beberapa riset dan pembelajaran di PCR juga sudah mulai diarahkan menggunakan deep learning. Salah satunya untuk automatic coloring pada digital image serta face morphology.

“Kelompok-kelompok riset yang ada di PCR, khususnya pada bidang soft computing, data analysis, intelligent system, robotika, biomedik, maupun embedded system, bisa menggunakan deep learning ini untuk pengembangan riset ke depan. Seiring dengan kemampuan teknologi komputer yang semakin baik, ketersediaan data, serta dukungan infrastruktur big data yang memadai. Diharapkan, riset-riset yang dilakukan dapat memberikan kontribusi yang positif pada masalah-masalah yang dihadapi,” papar Ananda.

  • Berita
Bagikan ke teman